Saya merasa
begitu banyak penyesalan untuk drama First Love
The Dailysports Newspaper (1997 ~ 8 20 9
20).
Diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris oleh
Hyeon.
Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh
Meytamaria di byjindofam.blogspot.com.
[Mohon kredit
ditulis lengkap bila dimuat kembali di lain tempat].
|
www.asianwiki.com |
Rating drama ini
sangat menakjubkan, belum pernah terjadi sebelumnya dan popularitas yang saya
peroleh juga diluar dugaan saya. Namun, drama ini juga menghasilkan begitu banyak
penyesalan buat saya sebagai seorang aktor.
Selama 8 bulan
shooting 66 episode First Love, saya mengalami frustrasi karena merasakan
kurangnya kemampuan akting saya.
Biasanya setelah
syuting selesai, meskipun semua staff dan pemain lain telah meninggalkan lokasi
syuting, saya masih sering duduk melamun sendiri di lokasi. "Mengapa saya tidak tampil lebih baik di
adegan..." "Saya bisa tampil lebih baik dalam
situasi...."
|
forums.soompi.com |
Saya selalu
menghabiskan satu atau dua jam untuk mengingat adegan yang sudah dilakukan. Lalu saya akan merasa menyesal dan menyalahkan
diri sendiri karena tidak berkinerja dengan baik. Untungnya, tidak hanya penyesalan saja yang tersisa. Ketika mengingat kembali gairah saya dalam
drama tersebut, saya bisa tersenyum sekarang.
Bisa selamat dari peristiwa menakjubkan tersebut telah menjadi kenangan
yang menyenangkan sekarang.
Syuting hari pertama di Chun-chon. Adegannya
saya mengendarai motor mendahului sebuah jip tapi kemudian terjatuh ketika
mencoba untuk menghindari tabrakan dengan sebuah truk. Tepat
pada saat itu, saya sudah mendahului jipnya dan siap untuk jatuh, tapi saya merasa
terlalu dekat dengan garis tengah jalan raya. Truk itu
terus melaju. Jika saya
jatuh disaat yang seharusnya, truk itu akan langsung melindas kepala saya.
|
forums.soompi.com |
Dengan segenap kekuatan,
saya memperlambat laju motor dan jatuh seperti yang seharusnya. Saya merasa hanya ada jarak yang kurang saat
itu. Suara roda truk yang melaju menyapu saya bagaikan
ledakan angin dan kemudian saya terlempar ke jalan. Ketika saya bangun, saya merasakan sakit di
pergelangan tangan kiri, dan lingkungan yang tiba-tiba bising. Orang-orang datang berlari menghampiri saya. Juga, PD Lee Jin-Yeung langsung berteriak
"stop syuting". Mereka pikir saya sempat tertabrak. Untungnya, kameraman telah menangkap adegan pada
saat yang kritis tersebut dan ia heran dengan dengan dirinya sendiri.
Kecelakaan tidak
berakhir disini. Ini
terjadi lagi pada hari berikutnya ..... Setelah
kecelakaan pada hari sebelumnya, sayamerasa agak tenang. Namun,
kalau saya mengingat lagi situasinya, saya merasa pusing. 'Apa
yang akan terjadi jika saya jatuh sedikit lebih awal, pikiran itu membuat saya merasakan
dingin yang merayap di sepanjang tulang belakang dan membuat saya merinding. Namun, merinding saja itu tidak menjadi masalah. Persendian pergelangan tangan kiri saya cidera
sejak kecelakaan itu.
Sebenarnya masih ada
banyak adegan dengan sepeda motor tetapi saya merasakan kekuatan yang tidak
maksimal ketika pergelangan tangan saya harus memegang pegangan sepeda motor. Dengan perasaan cemas, saya tetap melanjutkan syuting. Kali ini, adegannya saya harus naik sepeda motor dengan
menaiki tangga. Meskipun saya bisa meminta seorang pemeran
pengganti, PD ingin saya sendiri yang melakukannya dan saya juga ingin
melakukannya sendiri. Dengan perban yang erat di pergelangan tangan
kiri, saya kemudian naik di sepeda motor tersebut. Saya terus mengatakan pada diri saya sendiri,
"Saya bisa melakukannya". Dan setelah
menerima tanda "Cue",
dengan suara menderu, sepeda motor melaju dengan cepat ... di udara. Kemungkinan karena pergelangan tangan kiri saya tidak
bisa berfungsi secara normal maka saya tiba-tiba melepaskan gagang. Tampaknya roda depan sepeda motor itu naik ke
langit, dan saya merasa terlempar jatuh ke tanah.
|
forums.soompi.com |
Tiba-tiba, seseorang
meraih bagian belakang leher saya dengan tangannya. Dan kemudian tubuh saya sudah meluncur ke halaman
di samping tangga. Terima kasih pada PD seni bela diri yang sudah menduga kondisi
saya sebelumnya sehingga dia terus mengawasi saya. Akibatnya, ia bisa menangkap dan melemparkan saya
dengan sigap pada saat ia melihat saya akan jatuh. Dengan memikirkan hal ini, saya mengucapkan
terima kasih untuk apa yang telah dilakukannya untuk saya dengan
keterampilannya yang luar biasa.
Lalu, saya merasa ditantang lagi. Tidak
perlu untuk menginspirasi diri saat ini.
Kebanggaan didalam diri jauh lebih dari cukup. Perasaan tak tertahankan terhadap pergelangan
tangan kiriku, tangga dan sepeda motor mengilhami saya saat ini. Harga untuk sukses adalah banyaknya sisa jujuba
(es krim Korea
yang tidak lembut tapi es krim beku). Pengobatan terbaik untuk keseleo dari ligamen
pergelangan tangan adalah untuk menerapkan es-pack. Karena syuting yang terus menerus, saya tidak
memiliki kesempatan untuk dirawat dengan tepat dan apa yang paling saya butuhkan
saat itu adalah es. Namun, bagaimana bisa mendapatkan es di tempat
syuting? Oleh karena itu, kami menemukan sebuah
alternatif, jujuba. Manajer saya, Young-chan dan Dae-ok, berulang
kali membeli jujuba dari toko lokal. Berulang kali juga, jujuba meleleh, dan orang-orang
akan memakannya sampai tak seorang pun ingin memakannya lagi, dan akhirnya ada
sekitar 40 - 50 kantong vinil jujuba yang tersisa.
Saya sempat terluka
lagi selama syuting tapi itu tidak seberapa dibandingkan dengan 2 kecelakaan
sebelumnya. Adegan ini terjadi di
gudang, dimana saya dikeroyok oleh geng.
Sebenarnya, semua adegan aksi termasuk menghindari dan memukul telah
diatur sebelumnya sesuai dengan script. Namun demikian, dengan tak terduga kepalan datang
ke arah saya. 'Puck' itu bukan efek
suara tapi suara pecah yang datang dari bibir saya. Saya tiba-tiba
merasakah kejang dan bergidik di seluruh tubuh. Seperti kita ketahui, petinju akan merasa seperti
di neraka ketika ia mendapat pukulan di perut dan merasa seperti surga ketika
ia dipukul di wajah. Saya tidak pernah mengerti rasa yang seperti itu
sampai saya merasakan pukulan di wajah saya.
|
happiebb.blogspot.com |
Ketika saya mengusap
darahnya, saya menemukan wajah sangat menyesal di depan saya. Itu milik Mr Yun Jin-ho. Meskipun saya sudah berkali-kali menjelaskan
kepada Mr Jinho bahwa tidak ada yang perlu disesali, saya masih tidak bisa
menghentikan permintaan maafnya sepanjang syuting. Karena bibir saya sobek dan bengkak, saya
akhirnya harus menunda jadwal syuting sebuah CF. Hari-hari berikutnya, giliran saya untuk merasa
menyesal. Saya masih bisa tahan dengan niatnya untuk
memperhatikan saya dengan ekstra hati-hati, tapi dia masih tetap membelikan saya
ini dan itu, dan membuat saya terpesona. Lebih buruknya lagi, membanjirnya telepon protes
dari penggemar saya terhadap Mr Jinho setelah berita cedera yang saya alami dimuat
di suatu surat
kabar. Saya merasa sangat malu sampai ingin bersembunyi
di lubang tikus.
Drama ini juga mengajarkan
saya satu hal, air mata, sebagai seorang artis. Selama
ini, saya tidak bisa
menangis. Namun, drama ini mengajarkan metode tentang
bagaimana menangis. Ada adegan dimana Mr. Kim In-Moon, yang memainkan
peran sebagai ayah saya, berteriak "semua tidak ada gunanya lagi " ke
arah saya sambil terbaring tak berdaya di ranjangnya. Dan saya harus berlari sambil menangis keluar dari
ruang perawatan. Sebelum syuting, saya pikir "Apakah saya bisa berhasil?" Namun, begitu saya berlari keluar dari ruang
perawatan, air mata saya langsung jatuh bercucuran. Setelah menyelesaikan adegan, saya beristirahat
di van, dan air mata saya masih mengalir seperti sebelumnya. Karena bahagia, mulut saya tersenyum tapi air
mata saya masih berlinang. Young-Chan, yang sebelumnya sudah berada di van,
melihat saya seperti itu, menjadi bingung tetapi tidak bisa menahan diri untuk
tertawa. Tapi saya tidak peduli. Saya masih merasa heran, bagaimana saya bisa
menangis.
|
me.hancinema.net |
Ini mungkin karena
pengalaman sebelumnya, saya bisa menangis bebas tanpa merasa gugup ketika saya melihat
Choi Jong Su - yang berperan sebagai kakakku dalam drama, berbaring di bangsal
karena kecelakaan. Saya tidak bisa mengerti bahwa saya, yang tidak
pernah bisa menangis, bisa menangis hanya untuk sebuah peran. Setelah banyak berpikir, saya menarik
kesimpulan bahwa saya dipengaruhi oleh orang-orang sekitar, Mr Kim In-Moon, Mr
Choi Jong Su-dan Miss Song Che-Hwan, kakak sulung saya dalam drama ini. Mereka memperlakukan saya sebagai salah satu
keluarga tidak hanya dalam syuting tetapi juga dalam kehidupan nyata, yang
membantu saya untuk mendalami peran dengan lancar.
|
happiebb.blogspot.com |
Mr. Kim In-Moon dan saya
selalu yang pertama tiba di tempat syuting setiap hari. Ketika saya disambut Mr Kim di ruang tunggu
sementara tidak ada orang lain di sana,
dia akan selalu memberi pelukan dan tepukan di pinggul saya. Cara seperti itu telah menjadi awal dari tugas
kita sehari-hari sejak itu. Selain
itu, saya mengubah cara memanggilnya dari 'Sir' menjadi 'Ayah'. Bagi saya, Mr Kim benar-benar seorang ayah
ketimbang pemain senior. Keluarga Chan-Woo seperti sebuah kenyataan. Selama waktu makan makan, tim lain akan makan
secara individual tapi keluarga kami selalu makan bersama-sama. Mr. Kim selalu mengambil obat yang sebelumnya sudah
disiapkan dari sakunya jika seseorang tampak lelah karena syuting. Su-Jong sering memberi saya pakaian, sepatu, dll
dan memperlakukan saya seperti adiknya. Selain
itu, Miss Chae-Hwan selalu memberi kami kopi hangat yang dibuatnya sendiri.
Tim sedang berkumpul
untuk makan bersama. Adalah
hal yang biasa untuk
saling bersulang. Tapi Mr.Kim, yang saat
itu kesehatannya lagi kurang baik, merasakan sulit untuk menolak bersulang dari
kami yang masih muda-muda. Kemudian Su-Jong dan saya yang duduk di samping
Mr Kim, kami mengatakan, "Ayah, terima saja semuanya. Biar kami yang menangani", dan Mr Kim
menerima semua sulangan tanpa ragu-ragu. Tentu saja, kita berdua kakak-adik yang akhirnya mabuk.
Lee Yeung Jin-PD telah
mengajarkan saya sebuah pelajaran besar yang tidak akan pernah saya lupa. Sekali waktu, saya memakai celana panjang yang
harus diikat di bagian pergelangan kaki. Agar lebih keren, saya tidak mengikatnya seperti
seharusnya, dan PD Lee PD memanggil saya. Dia menunjuk pergelangan kaki celana saya dan
memarahi saya "apa yang Anda katakan dan apa yang Anda kenakan adalah
model bagi semua remaja. Fans melihat aktor sebagai guru mereka. Bagaimana Anda dapat muncul dengan cara seperti
itu?". Kemarahannya sangat tak terduga. Pada saat itu, saya merasa sangat malu dan wajah
saya berubah merah. Saya masih mengingat pelajaran yang saya dapat saat
itu, bahwa 'seorang aktor adalah public figure'.
|
forums.soompi.com |