Rabu, 06 November 2013

Arti dan Pengaruh "Have We Really Loved" bagi Bae Yong Joon

Kredit : Dimuat oleh Liezle di Soompi BYJ thread. Artikel asli ditulis dalam Bahasa Inggris oleh happiebb di blognya: http://happiebb.blogspot.com. Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh Meytamaria untuk http://byjindofam.blogspot.com. [Mohon kredit ditulis lengkap bila dimuat lagi ditempat lain].

Ini adalah salah satu dari seri tulisan bb tentang "Have We Really Loved" (HWRL) yang patut dibaca. Mungkin banyak diantara kalian yang belum menonton HWRL. Bagi sebagian besar penggemar setia Bae Yong Joon, selain "Winter Sonata" dan "First Love", drama ini juga banyak mempengaruhi mereka dan salah satu dari drama terbaik Yong Joon. Semoga melalui tulisan ini anda bisa lebih mengenal Yong Joon. Bahwa ada begitu banyak hal yang patut kita kagumi dari seorang Bae Yong Joon selain dari ketampanannya.

Apa Arti HWRL bagi Yong Joon & Bagaimana Itu Mempengaruhinya

Sebelum saya mulai, saya ingin mengatakan bahwa tulisan ini benar-benar pribadi. Meskipun saya pernah menulis di blog tentang tindakan amalnya dan kutipan-kutipan dari Yong Joon adalah fakta, tapi ada sedikit dari yang saya tulis ini adalah pandangan dan tulisan saya sendiri... Jadi tolong 'baca dengan hati-hati'...



Yong Joon menuangkan segenap hati dan jiwa kedalam drama ini. Lebih dari sekali dia mengatakan bahwa Jaeho adalah karakter yang meninggalkan kesan terdalam bagi dia, dan salah satu karakter favoritnya juga. Tentu saja, hal ini dikatakannya beberapa tahun yang lalu, dan setelah itu, dia sudah bekerja untuk produksi-produksi lainnya. Tapi aku sangat yakin kalau Jaeho akan selalu memiliki tempat khusus dihatinya. Bukan hanya karena drama ini satu-satunya yang tidak cukup membuat dampak dalam hal peringkat, tetapi karena drama ini adalah sangat khusus. Dia harus bekerja dengan penulis naskah yang hebat yang dia kagumi, dia harus bekerja dengan sutradara yang berhasil menarik lebih dari dia dari karya-karya sebelumnya, dan ia harus bekerja dengan artis peraih penghargaan, Kim Hye Soo. Dan, itu belum semuanya. Ini juga peran pertamanya menjadi seorang pria yang kurang sempurna. Di pikiran saya, First Love adalah drama dimana Yong Joon mengerti tentang akting, dan HWRL adalah drama dimana ia benar-benar menjadi master dalam hal seni berakting. Dia tidak hanya menggunakan ekspresi wajahnya untuk berakting, tapi ia telah melibatkan segala yang ia miliki, ekspresinya, gerakan tubuhnya, suaranya dan yang paling penting, hatinya.

Beberapa tahun kemudian dia juga pernah mengatakan kalau HWRL adalah drama favoritnya. Dan melalui HWRL juga penggemarnya telah melakukan sesuatu yang paling menyentuh hatinya, karena mereka telah memberi dukungan mereka untuk hidup orang lain, orang-orang yang kurang beruntung. Ya, saya sedang berbicara tentang pembentukan WJS Club (Woo Jung Sa atau HWRL), yang menjangkau untuk membantu orang-orang seperti Jaeho.



Dalam hal ini, soal Jaeho, saya kira tidak ada yang mengetahui Jaeho lebih baik atau lebih dalam dari Yong Joon sendiri.  Saya kira hanya dia yang benar-benar mengerti apa yang Jaeho telah lalui. Dalam sebuah wawancara melalui email yang dilakukan oleh WJS Club, ia mengatakan hal ini,

"Seperti yang Anda ketahui, dalam drama itu, ibu Jaeho meninggalkannya karena hidup menjadi sangat sulit setelah ayahnya meninggal. Oleh karena itu, demi karir dan kesuksesannya, Jaeho mengembangkan ambisi bahwa tujuan tertinggi dari kehidupan adalah 'uang'.

Namun, ia menunjukkan 'pengembaraan seorang manusia' ketika ia menyadari melalui cinta sejati bahwa uang bukanlah segalanya. Dan persis di aspek tersebut, bahwa kepolosannya dan kadang-kadang kelemahannya tampaknya menjadi daya tarik Jaeho. Aspek lainnya adalah kerapuhannya tentang perasaan cinta. Dia memutuskan untuk membenci ibunya yang meninggalkan dia, tapi ternyata kerinduannya jauh lebih dalam daripada kebenciannya, sehingga ia mencari sosok wanita seperti ibunya yang bisa membelai lukanya. Wanita tersebut adalah Shinhyung.  Dan dalam Shinhyung, ia menemukan 'cinta' dari hati seorang ibu.

Karena dia mencerminkan pengembaraan untuk mencari yang namanya 'cinta, ia bahkan mungkin muncul dengan lebih indah. "WJS membangkitkan air mata dari pemirsa tetapi juga memberikan harapan pada waktu yang sama. Drama ini menyajikan fakta bahwa orang pergi mengembara dan konflik banyak terjadi karena berbagai aspek cinta dan bagaimana mereka bisa menyembuhkan luka mereka. 'Cinta', yang merupakan asal dari dunia ini: saya percaya saya menjadi kecanduan cinta itu."

"Saya pikir WJS adalah sebuah drama dengan banyak cerita menarik. Ini bukan drama yang hanya ingin ditonton tapi drama yang mendesak pemirsa untuk merasakan dan berpikir dan berbicara tentang hal itu. Terus terang, itu adalah sebuah drama dengan lebih untuk 'dipikirkan' dari sekedar untuk 'ditonton'. Mungkin itu sebabnya ada kelompok yang bisa disebut 'maniak', yang mencurahkan cinta mereka terus-menerus tanpa popularitas umum, dapat dibentuk."

Selama syuting HWRL, Yong Joon menunjukkan bahwa ia benar-benar menghargai pendapat dan pandangan WJS netizens. Meskipun jadwal syuting yang padat, dia masih akan mencoba untuk log on ke forum yang dibuat MBC khusus untuk HWRL [bb: tidak yakin Anda tahu, tapi cara Korea syuting drama TV sangat berat. Banyak kali, apa yang Anda lihat di TV hari ini selesai syuting hari sebelumnya, sehingga Anda dapat membayangkan tim yang berada di bawah tekanan.]

Dia akan membaca diskusi dan mendalami analisis dari netizens, dan ia bahkan meninggalkan pesan enam kali.  Interaksi antara Yong Joon dan penggemarnya adalah yang tertinggi selama dia syuting HWRL, sesuatu yang tidak akan terulang lagi. Dalam pesan-pesannya, gaya tulisannya sensitif dan juga penuh dengan cinta, ketulusan dan ada juga perasaan bahwa ia memperlakukan pemirsa dengan setara, tidak berbicara seolah-olah dia lebih tahu.

"Saya selalu memberikan banyak perhatian untuk pendapat Anda tentang WJS yang diposting di papan MBC. Membaca pesan dari Anda, yang begitu tulus mencintai WJS, membuat saya merasa dan berpikir tentang banyak hal...

Ketika saya sekali menempatkan diri dalan situasi Jaeho dan ada keluarga atau teman yang bisa saya rasakan dalam hati saya, maka saya pikir orang-orang itu mungkin menjadi alasan lain mengapa saya harus melanjutkan hidup di dunia ini...

Sering kali, saya tidak bisa menemukan kesimpulan karena ragu-ragu dan tidak bisa memutuskan bagaimana saya harus menyapa ketika saya menghadapi Anda. Harap bertahanlah dengan pesan saya meskipun terasa membingungkan dan banyaklah membantu saya sehingga saya dapat membangun lebih banyak keberanian dan sering menyapa Anda meskipun saya tidak bisa menulis dengan baik.

Saya berharap WJS akan menjadi sebuah drama, yang dapat bersimpati dengan lebih dan berbagi bersama-sama oleh penulis Noh Hee-gyeong, sutradara Park Jong, staf lain, dan berbagai aktor, yang semuanya berusaha keras untuk membuat sebuah drama yang baik, dan oleh Anda pemirsa.

Penulis Noh Hee-gyeong, yang telah berusaha keras untuk drama ini, sutradara Park Jong dan banyak staf lain... Juga para pemain, yang berbagi hidup dan mati, suka dan duka bersama-sama selama lebih dari setengah tahun... Dan keluarga WJS... Terima kasih banyak untuk semua kesusahan Anda... WJS membuat saya merasa banyak dan belajar banyak sebagai seorang manusia biasa dan sebagai aktor. WJS bukan hanya drama yang lewat begitu saja. Ini akan mendapat tempat jauh didalam hati banyak orang, yang dengan WJS, untaian hari akan selalu menghubungkan kita bersama-sama."

Untuk seorang aktor yang memiliki interaksi dengan pemirsa, untuk hidup dan tumbuh bersama satu sama lain... itu adalah fenomena yang sangat  jarang terjadi di arena drama TV.



Adapun kinerja dan penggambaran seorang Jaeho, Yong Joon menilai dirinya sendiri seperti ini, "Akting saya 51 dari 100. Saya tidak memiliki pengalaman khusus, dan jujur, kemampuan akting saya juga kurang. Mungkin saya terlalu naif, tapi saya tidak bisa melakukan lebih dari satu hal pada suatu hal. Jadi, alasan untuk tidak memberikan diriku 49 poin karena [apapun hasilnya] saya telah bekerja dengan benar-benar keras dalam hal ini, saya telah memberikan yang terbaik."

Selama enam bulan syuting HWRL, Bae Yong Joon telah berubah total, benar-benar menjadi seorang pemuda bernama Jaeho.  Beban dan tanggung jawab Jaeho bertumpu pada bahu Yong Joon.  Yong Joon hidup dengan perjuangan Jaeho, merasakan sakitnya, sampai-sampai ketika Jaeho mengalami sakit kepala yang intens dan merasa mual dan muntah, Yong Joon benar-benar merasakan ini semua secara fisik.

Seorang penggemar pernah berkata, "Aku mencoba bernafas bersama Jaeho, dan saya merasa sangat sakit. Tapi bagaimana dengan Yong Joon? Untuk benar-benar membenamkan diri kedalam dunia Jaeho, pasti sangat sulit. Yong Joon harus benar-benar mencintai karakternya. Aku tidak bisa melihat bagaimana lagi drama ini ternyata bisa begitu menyentuh, sangat istimewa."

Karakter Jaeho ini... Telah meninggalkan tanda yang tak terhapuskan pada Yong Joon, itu adalah sesuatu yang lama tidak akan pergi setelah drama ini selesai. Saya percaya bahwa pengalaman Jaeho ini entah bagaimana memiliki sesuatu dalam pembentuan nilai-nilai dan pilihan hidup bagi Yong Joon.

Yong Joon adalah seorang yang introvert secara alami. Dan ia benar-benar berkembang menjadi seorang pria dewasa setelah Kang Jaeho. Melalui drama ini, ia belajar banyak tentang kemanusiaan dan bahkan filsafat kehidupan. Dan mungkin melalui drama ini ia mulai mengadopsi gambaran yang lebih besar dan lebih luas dari kehidupan pada umumnya. Pemikirannya mungkin baru benar-benar dimulai. Sejak saat itu, kebijaksanaan, kejernihan pikiran, pemikiran analitis ... perlahan tapi pasti mulai ditunjukkan pria ini.

Di HWRL, Jaeho mengikuti kuliah di universitas lebih lambat dari rekan-rekannya disebabkan karena kemiskinannya. Dan mungkin karena pengaruh Jaeho tersebut, Yong Joon tiba-tiba menghentikan semua kegiatannya di bisnis pertunjukan di pertengahan tahun 2000 dan kembali kuliah. Ia berhasil masuk ke Universitas Sung Kyun Kwan untuk menyelesaikan mimpinya memperoleh pendidikan tinggi. Pada saat yang sama, ia juga melibatkan diei secara aktif dalam kegiatan WJS Club. Bersama dengan klub tersebut, ia mengulurkan tangan untuk membantu anak yatim dan juga anak-anak yang tidak mampu bersekolah, dll.

Selama dua tahun ia kuliah penuh waktu di Universitas Sung Kyung Kwan, setiap kali dia punya waktu, dia akan mengunjungi Panti Asuhan Hyelim-Won di Bucheon bersama dengan relawan WJS Club lainnya. Mereka memberikan banyak kebahagiaan dan bantuan kepada anak-anak panti tersebut. Menjadi orang yang low-profile, ia selalu mengenakan T-shirt yang sederhana, dan memakai topi. Bahkan ketika mereka mengambil foto, ia akan selalu mengambil posisi pada sudut yang tidak mencolok. Hal ini berlangsung selama sedikit lebih dari satu tahun, dan berita tentang pekerjaan sukarela ini terungkap pada Agustus 2001, ketika Yong Joon dan tim relawan mengunjungi anak-anak cacat atau gangguan fisik dan ia menyumbangkan beasiswa buat mereka. Berikut adalah beberapa gambar dari Yong Joon yang diambil selama kegiatan dan kunjungan.



Tetapi sebelum tahun 1999, Yong Joon secara diam-diam sudah sering membantu tetangganya yang miskin selama kurang lebih empat tahun. Dia telah memberikan biaya hidup untuk tiga anak setiap bulannya. Namun, Yong Joon memberikan bantuannya melalui pihak ketiga karena ia tidak ingin membiarkan masyarakat tahu tentang hal itu. Bahkan, hanya segelintir teman dekat dan kerabat yang tahu tentang ini. Bahkan, penerima bantuannya pun tidak tahu bahwa Yong Joon lah yang membantu mereka. Pembentukan WJS Club sebenarnya memberinya platform yang lebih baik dan lebih luas untuk melakukan perkerjaan dengan lebih baik dan menyebar lebih banyak cinta.

Berkaitan dengan perbuatan baiknya, Yong Joon tidak pernah mengatakan banyak hal di masa lalu. Bahkan, ia merasa agak malu saat ia berkata, "Pada awalnya, saya benar-benar berpartisipasi dalam banyak kegiatan WJS Club selama aku bisa. Tapi kemudian, kegiatan mereka cenderung berbenturan dengan jadwal kerja saya dan saya merasa benar-benar menyesal tidak bisa sering bergabung dengan mereka. Saya berharap bahwa di masa datang ketika saya punya waktu, saya akan datang dan mengunjungi anak-anak dan menghabiskan waktu menyenangkan bersama mereka."

[bb: Pemikirannya telah berubah sedikit sekarang ini. Sekarang, ia merasa bahwa jika dengan mempublikasikan sumbangan atau bantuannya, akan membuat lebih banyak orang untuk tergerak membantu, maka ia merasa tidak masalah untuk mengumpulkan lebih banyak orang untuk menjangkau dan membantu.]

Bahkan sampai hari ini, Yong Joon masih sangat prihatin dan tertarik dalam kegiatan WJS Club. Pada Juni 2002, WJS Club mengadakan acara amal khusus di Universitas Konkuk untuk memperingati ulang tahun ke-3 HWRL. Selain merayakan ulang tahun ke-3 HWRL, tujuan lainnya adalah untuk mengumpulkan dana untuk seorang anak 14 tahun yang harus menghidupi orang tuanya yang cacat. Meskipun jadwal sibuk, Yong Joon tiba di lokas tanpa pemberitahuan. Para anggota WJS Club yang gembira dengan kedatangannya dan penampilannya yang alami. Benar-benar tidak ada berita yang tersiar mengenai kedatangannya dan ia juga turut berpartisipasi dalam penjualan merchandise untuk pencarian dana. Dia bahkan membeli semua item yang tidak terjual. [bb: aku suka penampilan dia dalam acara ini...!]

Kemudian, pada bulan Agustus 2004, WJS Club kembali mengadakan pertemuan. Saat itu, Yong Joon sedang sibuk dengan 100 hari persiapannya untuk proyek "The Image", tetapi ia tidak lupa untuk mengirim bunga dan juga kartu ucapan selamat. Dia bahkan mengirim Manajer Yaag untuk menghadiri acara tersebut. Itulah ikatan erat antara Yong Joon, HWRL dan WJS Club.

***

7 komentar:

  1. Trimakasih banyak sudah menerjemahkan ini, Meyta ! Terimakasih juga ke BB yang sudah memberi izin pada kita untuk terjemahkan artikel2 dari blognya ke bhs. Indonesia ...untuk Indonesian Baesisters. HDWRL begitu berarti dan begitu berpengaruh di kehidupan Yong Joon....tentu menjadi sesuatu yang instimewa untuk kita pula, Semoga kita semua terinspirasi !

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih untuk apresiasinya sis Myoce. Iya, aku baru selesai nonton drama ini, sungguh sangat menguras air mata. And it's so true that this drama is very inspiring. Jadi berangan-angan, seandainya kita Baesisters Indonesia bisa buat sesuatu seperti WJS Club ya? Hopefully, one day...

      Hapus
  2. Aku...speechless...makasih ya Mey...^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama makasih sis Cyang dan sama-sama speechless juga, hahahaa...

      Hapus
  3. Terima kasih sis Meyta atas terjemahannya!^^ Very inspiring!! Pria ini memang sungguh luar biasa, baik sebagai aktor maupun sebagai pribadi Bae Yong Joon. Hidupnya selalu menjadi berkat bagi banyak orang. So proud of him!! May God bless him all the time and all the way!! ^__^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sama-sama sis Shinara. Yes, indeed, very inspiring. Malah seperti balasan komentar aku diatas untuk sis Myoce, jadi ngebayangin seandainya kita di Indonesia punya club seperti WJS Club itu ya. Iya, dia memang selalu menjadi berkat buat banyak orang. Hehee... Luv him soooo much!

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus